π Kampung Coklat Plosorejo Blitar Jawa Timur
KampungCoklat atau bisa disebut "Wisata Edukasi Kampung Coklat" merupakan sebuah area wisata edukasi keluarga yang berlokasi di Jl. Banteng - Blorok No. 18, Desa Plosorejo, RT. 01 / 06, Kademangan, Plosorejo, Kademangan, Blitar, Jawa Timur. [1]
KampungCoklat Blitar berlokasi di Jl. Banteng Blorok 18, Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Jika berasal berasal dari pusat Kota Blitar berjarak lebih tidak cukup 10 km bersama dengan pas tempuh lebih tidak cukup 20 menit.
HadapiNew Normal, Kampung Coklat Blitar Jual Tiket Secara Online. Rabu, 03 Juni 2020 - 11:58 | 141.11k. Simulasi Penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid 19 Wisata Kampung Coklat di Plosorejo Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/6/2020). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
LabelMobile. Home; Terpopuler; Indeks; Peristiwa; Entertainment; Lifestyle; Politik; Ekonomi; Olahraga
LokasiKampung Coklat Kebun coklat ini berada di jalan Banteng Borok No. 18, Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Biasanya buka dari jam 9 pagi. Lokasi kampung coklat ini berjarak sekitar 10 kilometer saja dari pusat perkotaan. Dan sangat mudah di jangkau baik dengan roda dua maupun roda empat.
KampungCoklat Blitar - Kampung coklat merupakan wisata Edukasi di Blitar yang menyediakan berbagai sarana yang dapat menambah pengetahuan anda,seperti tempat pembuatan coklat,tempat berkebun coklat,dan proses pencairan coklat cair.Bukan hal sulit untuk mencari lokasi dimana kampung coklat berada,lokasinya berada di Jalan Bantengblorok 18 Desa Plosorejo kec Kademangan kab Blitar,Jawa Timur.
Liputan6com, Blitar - Ribuan warga dari berbagai daerah antre untuk mendapatkan satu porsi ketupat cokelat dalam Lebaran Ketupat yang dibagikan di lokasi wisata "Kampung Coklat" Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang merupakan tradisi setelah Hari Raya Idul Fitri 2019. "Saya antre di sini. Saya mencoba makan dan rasanya gurih, manis, lain ketimbang ketupat pada umumnya," kata Nana, salah seorang
Wisatakampung coklat terletak di desa plosorejo kecamatan kademangan kabupaten blitar, atau dati blitar kota menuju arah ke selatan sampai pasar kademangan (5km), keselatan lagi ada perempatan kelurahan kademangan ketimur (kiri) sekitar 2 km. Mungkin bagi anda tempat ini masih asing belum begitu familiar kita dengar di Indonesia. Namun saat ini kampung coklat sudah di dengar dimana mana dan
Tidakseperti kebanyakan tempat, para pengunjung diperbolehkan membawa makanan dari luar, namun harus tetap membayar tiket masuk seharga Rp5 ribu. Kampoeng cokelat terletak di Jl. Banteng Blorok 18, Desa Plosorejo, Kademangan, Blitar, Jawa Timur.
. Selayang Pandang Kampung Coklat Kampung Coklat merupakan tempat hiburan buatan berbasis wisata edukasi yang menarik dan nyaman. Kampung Coklat berada di Jalan Banteng Blorok 18, Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menjadi salah satu tempat tujuan rekreasi kebanggaan warga Blitar maupun luar Kota Blitar, baik untuk keluarga atau kaum muda. Walaupun tempat ini sudah tidak asing bagi warga Blitar, tetapi ada banyak hal yang membuat pengunjung tidak merasa bosan untuk mengunjunginya lagi. Hal ini tidak mengherankan, karena tempat wisata yang berbasis edukasi ini memiliki banyak keunggulan untuk menarik pengunjung. Tersedia berbagai wahana menarik bagi anak-anak maupun orang dewasa dan spot foto unik bertema vintage rustic yang dapat dijadikan sebagai objek maupun latar foto ciamik. Tersedia pula berbagai macam food court dengan aneka menu pilihan yang dapat anda nikmati, terdapat fasilitas hall indoor maupun outdoor untuk berbagai event, juga produk coklat berbagai varian yang dapat Anda beli untuk oleh-oleh bagi keluarga maupun kerabat di rumah. Dengan luas sekira 6,5 hektar, Kampung Coklat juga memiliki perkebunan yang memasok kebutuhan produksi, yaitu biji kakao untuk bahan dasar pembuatan coklat. Didalam Kampung Coklat itu sendiri terdapat pabrik produksi pengolahan coklat, olahan coklat yang dibuat di tempat wisata itu menghabiskan sekitar tiga ton per hari yang hasilnya dijual kepada pengunjung dan juga dikirim keluar kota. Disini, Anda tidak perlu khawatir jika tidak memungkinkan untuk berjalan jauh, tersedia golf car dan sepeda listrik yang bisa digunakan untuk berkeliling. Lengkap juga dengan galeri coklat yang memudahkan pengunjung membeli sesuatu yang dibutuhkan selama berada di lokasi wisata ini, terutama untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk kebutuhan oleh-oleh. Begitu juga dengan masjid besar untuk beribadah, ada juga penginapan untuk pengunjung yang ingin menginap di Kampung Coklat. Begitu juga dengan masjid besar untuk beribadah, ada juga penginapan untuk pengunjung yang ingin menginap di Kampung Coklat. Konsep tempat bermain yang ramah anak dan tentunya edukatif ini memang cocok sebagai lokasi hiburan keluarga. Pengunjung dewasa maupun anak-anak akan bisa menikmati waktu disana dengan baik. Keunikan tersendiri di Kampung Coklat telah menjadi hiburan yang disukai untuk seluruh keluarga serta tidak membosankan untuk dikunjungi. Sejarah Kampung Coklat Tahun 2004 Sejarah kampung coklat bisa ditelusuri jejaknya dari tahun 2004. Ide ini berawal saat bisnis dari seorang peternak ayam bernama H. Kholid Mustofa bangkrut akibat wabah flu burung. Flu burung yang lagi merajalela itu, membuat H. Kholid banting setir ke budidaya coklat. Kebetulan saat itu ia memiliki lahan seluas 720 meter persegi. Sebenarnya kebunnya telah ditanami 120 kakao sejak tahun 2000. Karena saat itu fokus bisnis H. Kholid di peternakan ayam, sehingga kebun itu tak terlalu diurus. Andaipun kakao panen, ia langsung menjualnya dengan harga murah sekitar Rp Kemudian, Ia memutuskan untuk berguru perkakaoan di PTPN XII Blitar dan Pusat Penelitian kopi dan kakao di Jember. Tahun 2005 Di pertengahan 2005, Kholid mengajak para petani membentuk gabungan kelompok tani Gapoktan yang diberi nama Guyub Santoso. Ada 21 petani yang bergabung saat itu. Kholid dan para petani yang tergabung dalam kelompok ini mencari informasi harga biji kakao kering di Surabaya. Ternyata harganya lumayan mahal. Di Surabaya itu harga biji kakao kering dihargai Rp perkilogramnya. Mendapat informasi itu, Kholid makin semangat untuk mengembangkan kakao. Di Gapoktan ini, hasil panen petani dihimpun lalu dikeringkan. Tahun 2007 Pada 2007, kelompok ini mendapat pesanan untuk memasok biji coklat di sebuah pabrik pengolahan biji coklat sebanyak 3,2 ton perbulan. Kholid sempat menimbah ilmu cara mengelola kakao di pabrik coklat Monggo Yogyakarta dan Silver Queen. Tahun 2013 Lalu pada 2013, Kholid mulai membuat coklat sendiri bekerjasama dengan Anggi coklat asal Blitar. Bubuk coklat itu dipasarkan ke sejumlah daerah seperti Solo dan Surabaya. Tahun 2014 Pada 2014 akhirnya dia memutuskan untuk membuat wisata edukasi coklat. Ia pun membangun sebuah kawasan yang diberi nama Kampung Coklat. Testimoni Mereka Tentang Kampung Coklat "Hebat, saya tidak banyak komentar, dengan biaya murah tapi ini tidak murahan. Betul kami kagum"Dahlan IskanMenteri BUMN Era Presiden Susilo Bambang YudhoyonoTempor incididunt ut labore. Et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse ultrices gravida. Risus commodo viverra maecenas accumsan lacus vel JoeAdventure TravellerTempor incididunt ut labore. Et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse ultrices gravida. Risus commodo viverra maecenas accumsan lacus vel Fernanda's PhotographerTempor incididunt ut labore. Et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse ultrices gravida. Risus commodo viverra maecenas accumsan lacus vel HiltonProfessor Profil H. Kholid Mustofa Owner PT. Kampung Coklat Blitar Kegagalan beternak ayam petelur di tahun 2004 yang disebabkan oleh mewabahnya virus flu burung membuat Kholid Mustofa untuk memutar otak. Sebagai seorang kepala keluarga yang memiliki tanggungan tiga orang membuatnya berpikir akan sebuah usaha yang baru. Hal itu dimaksudkan agar tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Ayam yang dia miliki pada saat itu berjumlah ekor dan menjadi sumber utama kehidupannya. Bisnis beternak ayam tersebut telah Kholid jalankan selama empat tahun. Akan tetapi, virus flu burung menjadi penyebab utama kebangkrutan tersebut. Kholid mencoba untuk bangkit dengan merawat 120 pohon kakao yang dimiliki oleh kaluarga. Pohon kakao tersebut telah ditanam sejak tahun 2000 diatas lahan seluas 750m2. Itulah yang menjadi awal inspirasi Kholid untuk memulai usaha ini. Selain itu, salah satu faktor yang cukup besar adalah tidak adanya pekerjaan dan tuntutan ekonomi membuat Kholid menjadi lebih fokus di kebun kakao keluarga. Usaha Kholid ini termasuk dalam jenis Necessity Enterpreneur. Disisi lain, banyaknya masyarakat yang masih menganggur di sekitar tempat tinggalnya membuat Kholid berpikir untuk membuat lapangan pekerjaan. Biji kakao yang dipanen dari kebun tersebut laku dijual seharga Rp kg. Akan tetapi, penjualannya harus keluar kota yaitu di Sumberpucung, Malang pada seorang tengkulak. Dari situ, dia berpikir jika kakao yang belum begitu dirawat dengan benar saja mampu dijual dengan harga segitu, bagaimana dengan yang dirawat secara sungguh-sungguh. Usaha yang begitu serius dimulai dengan magang di PTPN XII di Penataran, Nglegok, Blitar, Jawa Timur pada tahun 2005. Pada tahun itu juga, Kholid belajar di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di jember, Jawa Timur. Disanalah Kholid mendalami teknik budidaya kakao dengan benar. Dengan keinginan yang besar setelah pulang dari Jember, Kholid membuat bibit kakao sebanyak pohon yang nantinya diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mensosialisasikan kakao pada masyarakat Blitar. Akan tetapi, respons yang ada masih sangat rendah. Sehingga bibit kakao tersebut diberikan secara cuma-cuma kepada petani. Kakao tersebut ditanam pada area Perhutani melalui Lembaga Masyarakat di Kawasan Hutan LMDH. Untuk mengikat kebersamaan antar petani, maka dibentuklah kelompok tani Guyub Santoso pada pertengahan tahun 2005. Kelompok tani tersebut terdiri dari 21 anggota yang selanjutnya pada akhir 2005 berkembang manjadi gabungan kelompok tani. Melalui Gapoktan itu, Kholid mampu mengetahui jika harga biji kakao kering yang ada di pergudangan Tanjung Perak, Surabaya. Harga tersebut jauh lebih tinggi daripada harga yang ada di tengkulak, yaitu Rp Hal itu membuat Kholid semakin optimis untuk dapat menjadi pemasok biji kakao di pabrik olahan. Hingga pada akhirnya di tahun 2007, Kholid mendapat kepercayaan untuk memasok biji kakao di pabrik pengolahan coklat sebesar 3,2 ton per bulan. Biji kakao tersebut dibeli oleh pabrik dengan harga Rp Pemasokan ke pabrik olahan tersebut telah berkembang menjadi 300 ton per bulan. Setelah berhasil menjadi pemasok biji kakao, Kholid tidak puas kemudian memiliki ambisi untuk mengolah biji kakao menjadi coklat sendiri. Usahanya untuk dapat membuat coklat sendiri dilakukan terlebih dahulu dengan mengunjungi pabrik coklat Monggo, Ceres, dan SilverQueen. Hingga pada akhirnya di tahun 2013 bekerja sama dengan ahli coklat dari Blitar, Kholid memulai mengolah coklat sendiri. Usaha Kholid untuk mengolah coklat tersebut mendapat dukungan yang baik dari pemerintah. Dimana pemerintah membantu memberikan mesin pengolahan coklat. Produk hasil olahan tersebut diberi nama GuSant dan sempat dijual di Bandara Surabaya, Solo serta Jogja. Namun, penjualan coklat di Bandara tersebut belum memuaskan sehingga ditarik kembali. Dari kegagalannya tersebut, dia mengubah orientasi usahanya dari produk menjadi wisata edukasi. Usahanya tersebut diberi nama Kampung Coklat yang terletak di jalan Banteng Blorok 18, Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Wisata edukasi yang berdiri sejak 17 Agustus 2014 ini memiliki harapan untuk mampu memberikan pengetahuan tentang budidaya tanaman kakao hingga pengolahan coklat. Perjuangan Kholid tidak sia-sia, saat ini Kampung Coklat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Blitar. Setiap harinya pengunjung Kampung Coklat mencapai 1000 orang, baik untuk berwisata edukasi maupun menikmati olahan coklat. Kerja keras, pantang menyerah dan ulet menjadi kunci keberhasilan Kholid. Baginya kerja keras ini belumlah seberapa. Masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk mewujudkan mimpinya, yaitu menjadikan Indonesia sebagai kiblat coklat dunia. Kampung Coklat saat ini berada di bawah lembaga KSU Guyub Santoso, CV Guyub Santoso dan UD Guyub Santoso. Semua lembaga hukum tersebut berperan sebagai penggerak pemasaran biji kakai di pasaran tingkat regional, nasional hingga ekspor. Prinsip yang diembannya adalah sukses petani, sukses gapoktan, masyarakat sejahtera. Dalam menjalankan usaha Kampung Coklat, Kholid menanamkan kultur perusahaan Kampung Coklat adalah wisata edukatif yang mengedepankan kemanfaatan pada masyarakat. Jaringan yang dimilikinya terdapat sebanyak 48 Kelompok Tani Kakao se-Kabupaten Blitar β Gapoktan Kakao se-Jawa Timur.
Apakah kamu pernah mendengar nama Kampung Coklat? Yah Kampung Coklat merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan yang datang ke Blitar selain Makam Bung Karno. Kampung coklat ini beralamat di Desa Plosorejo, Kec. Kademangan, Kab. Blitar. Setiap akhir pekan selalu dipenuhi dengan banyak wisatawan dari berbagai macam daerah, karena apa yang ditawarkan oleh kampung coklat belum bisa ditemui di daerah lain. Di sinilah segala macam tentang kakao bisa kita lihat. Mulai dari produk tanaman hingga produk olahannya. Penasaran seperti apa keseruan dan sejarah lahirnya Kampung Cokelat? simak ulasan berikut ini. Sejarah Kampung Cokelat Blitar Sejarah kampung coklat bisa ditelusuri jejaknya dari 18 tahun yang lalu tepatnya pada 2004. Ide ini berawal saat bisnis dari seorang peternak ayam bernama Kholid Mustofa bangkrut akibat wabah flu burung. Flu burung yang lagi merajalela itu, membuat Kholid banting setir ke budidaya coklat. Kebetulan Kholid saat itu memiliki lahan seluas 720 meter persegi. Sebenarnya kebunnya telah ditanami 120 kakao sejak tahun 2000. Karena saat itu fokus bisnis Kholid di peternakan ayam, sehingga kebun itu tak terlalu diurus. Andaipun kakao panen, ia langsung menjualnya dengan harga murah sekitar Rp Ia memutuskan untuk berguru perkakaoan di PTPN XII Blitar dan Pusat Penelitian kopi dan kakao di Jember pada tahun 2005. Di pertengahan 2005, Kholid mengajak para petani membentuk gabungan kelompok tani Gapoktan yang diberi nama Guyub Santoso. Ada 21 petani yang bergabung saat itu. Kholid dan para petani yang tergabung dalam kelompok ini mencari informasi harga biji kakao kering di Surabaya. Ternyata harganya lumayan mahal. Di Surabaya itu harga biji kakao kering dihargai Rp perkilogramnya. Mendapat informasi itu, Kholid makin semangat untuk mengembangkan kakao. Di Gapoktan ini, hasil panen petani dihimpun lalu dikeringkan. Pada 2007, kelompok ini mendapat pesanan untuk memasok biji coklat di sebuah pabrik pengolahan biji coklat sebanyak 3,2 ton perbulan. Kholid sempat menimbah ilmu cara mengelola kakao di pabrik coklat Monggo Yogyakarta dan Silver Queen. Lalu pada 2013, Kholid mulai membuat coklat sendiri bekerjasama dengan Anggi coklat asal Blitar. Bubuk coklat itu dipasarkan ke sejumlah daerah seperti Solo dan Surabaya. Pada 2014 akhirnya dia memutuskan untuk membuat wisata edukasi coklat. Ia pun membangun sebuah kawasan yang diberi nama kampung coklat. Fasilitas dan Harga Masuk Kampung Cokelat Di kawasan ini segala pernik-pernik tentang coklat bisa dipelajari. Mulai dari pembibitan hingga pengolahan. Dengan membeli tiket Rp per orang di hari biasa dan Rp per orang di akhir pekan, pengunjung bisa menjumpai berbagai jenis cokelat. Mulai dari cokelat original, cokelat krispi, cokelat orange, cokelat apel, cokelat bubuk, cokelat susu, dan berbagai varian dark cokelat tersedia di sini. Selain diolah menjadi cokelat siap konsumsi, kakao yang dipanen dari Kampung Coklat Blitar juga diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti brownies cokelat, dodol cokelat, dan lain sebagainya. Tak hanya soal percoklatan, di kampung coklat ini, Kholid juga membangun semua fasilitas permainan, hiburan, hingga restoran. Hasil-hasil olahannya juga dipajang di kawasan itu. Hadirnya kampung coklat ini berdampak besar. Tenaga kerja di desa itu terserap. Tak kurang dari 400 warga desa bekerja di kampung coklat ini. Perekonomian pun desa bergerak. Kini, Desa Plosorejo pun identik dengan kampung coklat itu. Gimana? Sudah tertarik datang ke Kampung Cokelat? Sumber
Kampung Coklat Blitar adalah salah satu alternatif wisata yang bisa kita kunjungi saat berada di Kabupaten Blitar, Jawa Coklat BlitarAsal-usul Kampung CoklatWahana dan Aktifitas WisataPeta Lokasi Kampung CoklatPilihan Rute ke LokasiJam BukaTiket Masuk Kampung CoklatFasilitas UmumWisata Dekat Kampung Coklat Terkhusus bagi kita yang suka sekali dengan olahan makanan berbahan dasar coklat, wisata ini bisa menjadi tempat berburu dan memuaskan kesukaan tersebut. Untuk Anda yang sedang menyusun agenda liburan ke Blitar atau Jawa Timur, wisata ini juga bisa menjadi penutup rangkaian perjalanan wisata Anda nantinya. Di sana Anda bisa membeli aneka olahan coklat sebagai buah tangan untuk keluarga di rumah. Nah, seperti apa wisata Blitar yang satu ini, mari baca uraian selengkapnya di bawah ini. Kampung Coklat Blitar Tidak dimungkiri bahwa coklat adalah salah satu jenis makanan yang disukai banyak orang. Selain lezat, coklat dipercaya mampu membuat orang yang mengonsumsinya menjadi lebih tenang dan bahagia. Kemampuan tersebut bukanlah insapan jempol belaka. Hal ini karena coklat mengandung asam amino yang digunakan otak untuk memproduksi serotonin yang kemudian dapat menghasilkan perasaan bahagia. Bagi yang suka banget dengan coklat dan ingin mengetahui lebih jauh tentang coklat bisa datang ke Kampung Coklat Blitar. Di tempat ini akan kita temukan berbagai olahan coklat mulai dari yang full 100 persen coklat hingga coklat dengan aneka pilihan rasa. Selain itu di kampung coklat kita juga bisa belajar langsung mengenai cara budidaya pohon coklat atau pohon kakao. Yang paling menarik adalah kita bisa belajar juga mengenai cara mengolah buah coklat hingga menjadi aneka camilan dan minuman. Kampung Coklat Blitar juga menjadi tempat yang nyaman untuk rekreasi keluarga. Di sana sudah disediakan pula aneka macam wahana untuk menunjang aktifitas wisatawan. Jadi selain berburu coklat, kita juga bisa bersantai hingga hunting foto bernuansa dunia coklat. Asal-usul Kampung Coklat Halaman Kampung Coklat. Sumber Kampung coklat hingga saat ini masih dikelola oleh warga sekitar tempat wisata. Pendirinya adalah mantan peternak ayam petelur yang banting setir karena usahanya gagal akibat mewabahnya virus flu burung pada tahun 2003 silam. Sang pengusaha yang bernama Kholid Mustofa ini kemudian mulai menanam pohon kakao atau pohon coklat di atas lahan seluas 750 meter persegi. Untuk menambah pengetahuannya tentang coklat, Kholid Mustofa juga mengikuti pelatihan di PUSLIT dan PTPN blitar. Dari sanalah Mustofa mendapatkan banyak ilmu tentang budidaya coklat serta pengolahannya hingga menjadi coklat siap konsumsi. Kini berdirinya kampung coklat menjadi berkah tersendiri bagi warga sekitarnya. Selain banyak yang menjadi petugas parkir, kampung coklat ini juga menjadi lapangan kerja bagi sekitar 50-an petani coklat yang tiap hari bertugas merawat dan mengolah buah coklat. Wahana dan Aktifitas Wisata Tempat nyantai di Kampung Coklat. Sumber Kita bisa melakukan banyak hal saat liburan ke kampung coklat. Pengelola sudah menyediakan berbagai wahana yang bisa kita nikmati sepuasnya. Selain berburu olahan coklat seperti brownies, kripik, dan olahan lainnya, kita juga bisa mengikuti kelas memasak atau cooking class. Di cooking class ini diajarkan cara memasak atau mengolah coklat. Meski sebenarnya diperuntukkan bagi anak-anak, namun orang dewasa juga banyak yang tertarik mengikuti kegiatan ini. Lalu di kampung coklat kita juga bisa menikmati terapi ikan. Terapi ini dilakukan dengan cara memasukkan kaki kita ke dalam sebuah kolam yang berisi ikan-ikan kecil. Terapi ikan ini banyak juga peminatnya. Selain membersihkan sel-sel kulit mati, terapi ikan juga diakui bisa menghilangkan stress dan melancarkan peredaran darah. Kemudian di kampung coklat juga tersedia aneka macam permainan untuk anak-anak. Wahana permainan ini antara lain permainan perahu gayung, trampoline, dan kereta kelinci. Sementara untuk orang dewasa, setelah berburu coklat bisa menikmati pemandangan di wahana pulo coklat, bersantai di lounge, menonton live music, hingga menikmati kuliner khas Jawa di stand-stand kuliner di dalam kawasan wisata. Peta Lokasi Kampung Coklat Spot foto Kampung Coklat. Sumber Lokasi atau alamat Kampung Coklat berada di Desa Plosorejo, Kademangan, Blitar, Jawa Timur. Bagi Anda yang berasal dari luar kota, peta Kampung Coklat Blitar bisa dilihat dengan jelas via aplikasi Google maps. Mengenai akses jalan ke tempat wisata ini sangat mudah. Anda tidak perlu khawatir karena letaknya berada di pinggir jalan raya sehingga akan ada banyak sekali petunjuk jalan yang akan mengarahkan ke titik lokasi wisata. Jarak kampung coklat ini dari pusat Kota Blitar juga tidak terlalu jauh. Jaraknya hanya sekitar 10 kilometer dan bisa kita tempuh dengan berkendara dalam waktu kurang lebih setengah jam. Pilihan Rute ke Lokasi Setidaknya ada dua pilihan rute yang bisa kita gunakan untuk mengakses lokasi kampung coklat. Pertama bagi Anda yang datang dari arah pusat kota, bisa langsung mengarah ke Kecamatan Kademangan. Di kecamatan ini nantinya silahkan arahkan tujuan ke jembatan Kademangan. Nah setelah itu, di pertigaan setelah jembatan Anda tinggal mengikuti peta petunjuk jalan ke Kampung Coklat Blitar. Lalu bagi yang datang dari arah Stasiun Blitar, bisa menggunakan rute dari stasiun ke Jalan Mastrip dilanjutkan ke Jalan Raya Trisula. Nah di Jalan Raya Trisula, silahkan arahkan navigasi ke Jalan Banteng Blorok dan ikuti saja jalan ini hingga sampai di lokasi kampung coklat. Baca juga Wisata Sumber Maron di Malang, Jatim Jam Buka Obyek wisata ini melayani kunjungan wisatawan setiap hari dari Senin hingga Minggu. Jika bertanya Kampung Coklat Blitar buka jam berapa? maka jawabannya dari pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore. Hari Jam Operasional Setiap Hari β WIB Obyek wisata ini biasanya sangat padat oleh pengunjung saat weekend dan musim liburan. Karena itulah, bagi yang ingin lebih puas menikmati wahana yang ada, maka sebaiknya datang pada hari kerja saja. Tiket Masuk Kampung Coklat Salah satu hasil olahan Coklat di Kampung Coklat Blitar. Sumber Tempat wisata di Blitar ini bisa dimasuki dengan membeli tiket masuk terlebih dahulu. Harga tiketnya cukup murah yaitu antara Rp. 5000 sampai Rp. saja bergantung hari kunjungan. Jenis Tiket Harga Tiket Reguler Rp. 5000 Senin-Jumβat β Rp. Sabtu-Minggu Tiket Paketan Rp. β Rp. Tiket Parkir Rp. 2000 motor β Rp. 5000 mobil Selain itu ada juga tiket paketan yang biasanya dijual untuk anak-anak. Tiket jenis ini dihargai antara Rp. hingga Rp. tergantung pilihan kegiatannya. Baca juga Keunikan Suku Osing Banyuwangi Fasilitas Umum Untuk memudahkan dan memberi kenyamanan pada pengunjung, Kampung Coklat Blitar sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas umum. Selain tersedia area parkir yang cukup luas, di lokasi juga ada fasilitas tempat duduk berupa bangku dan meja, toilet, hingga mushola. Selain itu bagi yang datang berombongan juga sudah disediakan ruang pertemuan yang cukup luas. Lalu ada juga beberapa cafe dan toko oleh-oleh bagi yang ingin berburu souvenir khas kampun coklat. Baca juga Wisata alam Kebun Teh Wonosari Malang Wisata Dekat Kampung Coklat Yang menarik adalah obyek wisata ini letaknya tidak jauh dari beberapa tempat wisata favorit di Kabupaten Blitar. Jadi bagi sudah puas menjajal tempat wisata ini, bisa melanjutkan liburan ke tempat-tempat wisata lain seperti Museum Bung Karno, Makam Soekarno, dan wisata alam Bukit Bunda. Pantai Serang dan Candi Sawentar juga cukup menarik sebagai tujuan wisata selanjutnya. Selain itu, ada juga wisata Fish Garden Blitar yang berjarak kurang lebih 7 kilomtere dari Kampung Coklat Blitar. Baca juga Wisata keluarga di Bhakti Alam Pasuruan, Jatim Demikianlah ulasan tentang wisata Kampung Coklat Blitar Jawa Timur. Semoga bermanfaat sebagai referensi informasi sebelum Anda berkujung nantinya. Wisata ini sangat recomended untuk tujuan rekreasi keluarga. Karena selain hiburan, Anda juga akan mendapatkan tambahan edukasi tentang budidaya dan pengolahan buah coklat.
kampung coklat plosorejo blitar jawa timur